KAAPNEWS.COM - PATI,
Wabah Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020 hingga sekarang di Kabupaten Pati, menimbulkan rasa rindu atlet–atlet di tiap cabang olahraga.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Pati Haryanto saat menjadi salah satu narasumber dalam Webinar keolahragaan bertema “Inovasi Pembinaan Cabang Olahraga Pencak Silat pada Masa Pandemi Covid – 19”, secara virtual di ruang Pati Command Center. Sabtu, 17 Oktober 2020.
Haryanto menyebut, Webinar ini merupakan yang keempat setelah pembinaan cabor senam, taekwondo dan karate, yang kesemuanya juga telah dilaksanakan secara virtual.
Selain Bupati, Webinar ini juga dihadiri oleh Ketua Umum KONI Kabupaten Pati Mustamaji, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Pati Slamet Singgih Purnomojati, serta para peserta yang meliputi pengurus, atlet pencak silat dan pelatih.
“Kita memang belum dapat melakukan kontak fisik. Dan memang hal itu tidak seru apabila dalam olahraga. Tapi semoga Webinar ini dapat mengobati kerinduan pada para atlet. Sebab apabila melakukan kontak secara langsung dikhawatirkan dapat menimbulkan kontak fisik dan beresiko menjadi cluster baru penyebaran corona,” terangnya.
Menjadi salah satu cabang olahraga unggulan di Kabupaten Pati, rupanya pencak silat memiliki 10 perguruan yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yaitu, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pagar Nusa, Tapak Suci, Persinas Asad, Cempaka Putih, Kembang Setaman, Rasa Tunggal, Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti, Gubug Remaja dan Pagar Bumi.
Di masa pandemi, lanjut Bupati, memang perlu adanya terobosan dalam pelaksanaan olahraga.
Hal tersebut, imbuh Bupati, agar para atlet tidak hanya berdiam diri saja serta tidak ada aktivitas.
Dan apabila metode yang digunakan secara tatap muka tidak dapat dilakukan, maka menurut Bupati, terpaksa dilakukan melalui virtual seperti ini. Bupati pun berharap dunia keolahragaan kembali seperti sediakala.
“Temu virtual ini, mudah-mudahan dapat mengingatkan semangat dan upaya kita semuanya untuk meningkatkan potensi olahraga di Kabupaten Pati,” sambungnya.
Kepada para narasumber, pengurus, pelatih dan stakeholder yang terkait, Haryanto mengaku senang apabila pihaknya disapa melalui webinar semacam ini. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa cabang olahraga pencak silat masih dapat terus eksis di tengah pandemi.
“Selain itu, webinar semacam ini dapat memacu prestasi. Memang tidak mudah, tapi kalau kita yakin dan apabila semua pihak taat dengan protokol kesehatan, pastinya semua bisa dilakukan,” pungkasnya.
(PRK/KP).
0 Response to "Begini Cara Pemkab Pati Obati Kerinduan Atlet"
Post a Comment